1. Takbiratul Ihram merupakanrukun shalat. Harus dilakukan baik menjadi
imam, makmum, maupun shalat
sendirian. Nabi bersabda: "Kunci shalat
adalah bersuci, memulainya
dengan takbir, dan
mengakhirinya dengan
salam." (HR. Abu Daud dan
disahihkan Al Albani)
2. Yang dimaksud takbiratul ihram adalah ucapan: Allaahu Akbar', bukan mengangkat
tangan ketika takbir.
3. Mengangkat Tangan hanyalah gerakan yang disunnahkan untuk dilakukan ketika mengucapkantakbiratul ihram.
4. Keadaan tangan ketika takbir: Telapak tangan
dibentangkan secara
sempurna dan tidak
menggenggam.
Jari-jari telapak tangan
tidak terlalu lebar dan tidak
terlalu rapat. Telapak tangan dihadapkan ke kiblat dan diangkat setinggi pundak atau telinga
5. Cara mengangkat tangan ketika takbir ada 3 :
Mengangkat tangan lalu
bersedekap sebelum takbir
(HR. Bukhari dan Nasa'i)
Mengangkat tangan lalu
sedekap bersamaan dengan
takbir (HR. Bukhari)
Mengangkat tangan lalu
bersedekap sesudah takbir
(HR. Bukhari dan Abu Daud)
6. Takbiratul ihram harus dilakukan dalam keadaan posisi tubuh tegak sempurna dan tidak boleh sambil condong mau rukuk. Karena syarat sah-nya takbiratul ihram adalah dilakukan sambil berdiri bagi yang mampu.
7. Takbiratul ihram hanya dilakukan sekali dan tidak perlu
diulang-ulang.
8. Takbiratul ihram tidak disyaratkan harus dibarengkan
dengan Niat shalat.
Menggabungkan dua hal ini
adalah mustahil. Karena
anggapan inilah, banyak orang
yang ditimpa penyakit was-was ketika takbir, sehingga
takbirnya dilakukan berulang-
ulang.
9. Orang yang shalat sendirian atau makmum, takbirnya dibaca
pelan. Hanya terdengar dirinya
sendiri.